Pawai Budaya Trenggalek kembali eksis menjadi pertunjukan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Trenggalek setelah terkendala pandemi selama sekitar dua tahun. SMA Negeri 1 Trenggalek selalu tidak pernah absen mengikuti pawai budaya ini.
Dalam Rangka Peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI Tahun 2022 dan Hari Jadi Ke-828 Kabupaten Trenggalek, SMA Negeri 1 Trenggalek turut Berpartisipasi dalam Pawai Budaya “Trenggalek Cultural Carnival” dengan Tema; “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat, dan Aku Tetap Berbudaya”. Dengan semangat juang Ki Ageng Menak Sopal, Trenggalek pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat dan siap meroket!
Barisan Pawai Budaya “Trenggalek Cultural Carnival” SMA Negeri 1 Trenggalek menyuguhkan Susunan Barisan sebagai berikut;
- Rasmacerta
- Wayang
- Modern
- Turonggo Yakso
Rasmacerta adalah Rajawali SMANESA Cerdas dan Tangguh, dalam pawai merupakan maskot Smanesa Hebat berupa rajawali yang berada di barisan terdepan sebagai penunjuk jalan.
Barisan wayang orang dengan sendra tari live mengusung cerita Ramayana dimainkan dengan apik oleh tim tari Smanesa Hebat dalam pawai. Atraksi ini memukau para penonton sepanjang jalan. Para pemain sendra tari sangat menghayati peran dan menghibur para penonton dengan pertunjukannya.
Barisan berikutnya dengan tema Modern Carnival yang diusung oleh SMA Negeri 1 Trenggalek ini menyajikan akulturasi seni modern. Diantaranya yaitu Modern Dance dan Fashion Carnival atau yg biasa disebut dengan maskot. Disini disajikan beberapa maskot dengan beberapa makna yaitu:
- Naga Baru Klinting
Baru Klinting sendiri merupakan seekor ular naga yang menjadi anak kecil yang penuh luka dan berbau amis sehingga tidak diterima masyarakat dan akhirnya ditolong oleh seorang janda tua, Mbok Randa. Rawa Pening terjadi pada tahun delapan saka atau delapan Jawa.
- Garuda Nuswantara
Garuda Nuswantara menceritakan atau menggambarkan tentang Burung Garuda yang merupakan simbol persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kegagahan, keindahan, serta keberanian burung yang menjadi simbol Negara Kesatuan Republik Indonesia ini tampak jelas dari setai designnya.
- Garuda Mukha
Garuda Mukha merupakan tunggangan Raja Airlangga jelmaan dewa Wisnu yang menjadi simbol kerajaan Kediri.
- Lembu Suro
Lembu Suro adalah legenda manusia dengan kepala lembu yang dikhianati cintanya oleh seorang putri cantik Dewi Kilisuci. Dewi Kilisuci adalah putri Jenggolo Manik dengan kecantikan setara bidadari. Karena kecantikan dan budi pekertinya, ia dilamar oleh dua orang raja yang bukan berasal dari bangsa manusia.
- Gandrung Banyuwangi
Gandrung yang merupakan khas Banyuwangi dibawakan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat setelah panen. Gandrung merupakan seni pertunjukan yang disajikan dengan iringan musik khas perpaduan budaya Jawa dan Bali.
- Wonderfull Lotus
Bunga lotus dianggap sebagai simbol kemurnian dan transendensi, serta pemurnian dan pembebasan spiritual. Transendensi sendiri artinya merupakan kesadaran ketuhanan atau kesadaran vertikal manusia, bukan secara agama saja tetapi secara makna apa saja yang melampaui akal kemanusiaan.
- Putri kediri
Putri Kediri atau dewi sekartaji, merupakan simbol dari kekuasaan dan misteri dimasa lampau, yang jauh sebelum lahirnya raja-raja kerajaan di Nusantara.
- Candi Bajang Ratu
“Bajang Ratu” dalam bahasa Jawa berarti “raja / bangsawan yang kecil / kerdil / cacat”. Dari arti nama tersebut, gapura ini dikaitkan penduduk setempat dengan Raja Jayanegara dan tulisan dalam Serat Pararaton. Disebut dengan gapura bajang ratu, dikarenakan candi ini memiliki bentuk berupa gapura besar.
- Mahesa Suro
Mahesa Suro adalah makhluk bertubuh manusia tapi berkepala kerbau. Dewi Kilisuci dikisahkan enggan menerima lamaran keduanya. Ia kemudian membuat sayembara untuk membuat sumur di puncak Gunung Kelud. Air sumur tersebut masing- masing harus memiliki rasa manis dan asin
Barisan berikutnya adalah Turonggo Yakso. Jaranan Turonggo Yakso merupakan kesenian khasTrenggalek yang sering tampil di berbagai kesempatan. Konon tarian ini berasal dari Kecamatan Dongko. Jaranan Turonggo Yakso bercerita tentang raksasa yang mengganggu aktivitas masyarakat. Akhirnya raksasa itu bisa dikendalikan oleh kesatria. Dalam pertunjukan, Turonggo Yakso digambarkan dengan penari jaranan bertopeng buto atau raksasa. “Turonggo” artinya jaranan. Sedangkan “yakso” artinya buto atau raksasa. Barisan ini diakhiri dengan barisan bapak ibu guru yang sangat bersemangat menjadi bagian dari pawai budaya SMA negeri 1 Trenggalek
Demikian meriahnya pawai budaya Trenggalek yang dibawakan oleh SMA Negeri 1 Trenggalek.Terima kasih kepada semua tim SMANESA HEBAT, para siswa, bapak ibu guru dan seluruh warga sekolah yang telah kompak berkolaborasi mewujudkan suatu pertunjukan yang luar biasa indah dan megah sehingga mengantarkan SMA Negeri 1 Trenggalek menjadi juara 1 dalam pawai budaya Trenggalek tahun 2022.
Read 34x
Smanesa memang HEBAT
Leave a Comment