Terlihat Zulfa Alia (15 Tahun) sedikit berlari kecil menuju kelas yang berada di lantai dua SMA Negeri 1 Trenggalek. Dia datang lebih siang dibandingkan hari sebelumnya. Zulfa merupakan salah satu dari 5 siswa SMA Negeri 1 Trenggalek yang mengikuti Program Sistem Kredit Semester. Terlihat teman-temannya sudah menunggunya, untunglah guru mata pelajarannya belum tiba. Berbeda dengan teman-temannya di angkatannya yang baru selesai melaksanakan Penilaian Akhir Semester 2, hari ini Zulfa bersama keempat temannya melaksanakan Penilaian Akhir Semester 3. Di tengah hiruk pikuk suara siswa yang riang mengikuti class meet, mereka berlima tampak focus mengerjakan ujian yang harus dikerjakan hari ini.
SMA Negeri 1 Trenggalek, merupakan satu-satunya SMA di Kabupaten Trenggalek yang menjalankan Program SKS. Program SKS sendiri merupakan salah satu bentuk pelayanan sekolah kepada siswa-siswa, baik yang mempunyai kemampuan belajar cepat maupun kurang cepat. Zulfa dan keempat temannya merupakan siswa yang memiliki kemampuan belajar cepat dan berpeluang untuk dapat lulus dalam waktu yang singkat yaitu 2 tahun.
“Siswa yang mempunyai kemampuan belajar cepat, diberikan pelayanan yang berbeda dari anak reguler, karena ya mereka cepat jadi ini mendorong bapak/ibu guru pengajar untuk terus berinovasi dalam pembelajaran.” Tutur Drs. Agus Setyadi, M.Pd., sebagai Waka Kurikulum SMA Negeri 1 Trenggalek. “Beda Pak, Akselarasi itu dari awal kelasnya disiapkan dan ada tesnya, tapi kalau SKS itu berangkat dari siswa, Siswa berhak untuk mundur dari program, dan Sekolah juga bisa mengembalikan ke reguler jika nilai yang didapat selama pembelajaran tidaklah maksimal”, tambah Pak Agus.
Dalam melayani beragam bentuk cara belajar siswa, mulai dari kelompok belajar cepat, biasa hingga kurang cepat, SMA Negeri 1 Trenggalek menggunakan LMS (Learning Management System) Moodle. “Di dalam moodle, siswa tidak bisa lompat-lompat dalam mengerjakan tugas, dan harus sesuai dengan alur pembelajaran”, jawab Dra. Endang Sri Pratiwi, M.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 1 Trenggalek. “Moodle diterapkan di sekolah ini sejak dua tahun yang lalu, bareng dengan masuknya program SKS. sebelumnya itu kan di masa pandemic, sekolah kami sepakat menggunakan LMS Moodle yang menurut Saya cocok digunakan ketika daring dan cocok dengan sistem pembelajaran SKS”, tambahan dari Bu Endang.
Merdeka Belajar baru digaungkan secara massif tahun ini, namun SMA Negeri 1 Trenggalek nampaknya sudah menerapkan semangat Merdeka Belajar selama dua tahun ke belakangan ini. Melalui Program SKS, SMA Negeri 1 Trenggalek memberikan pelayanan yang sesuai dengan cara pembelajaran siswa. Pelayanan pembelajaran ini didukung dengan LMS Moodle yang flexible yaitu siswa dapat mengakses pembelajaran tidak terikat tempat dan waktu namun tetap dalam pengawasan guru masing-masing. Karena pada dasarnya semua siswa itu special dan mempunyai kehebatan tersendiri. Bukankah memberikan peluang kepada mereka yang berbeda, sama halnya memoles berlian, bukan ?
SMANESA JAYA, SMANESA HEBAT !!!
Leave a Comment